Murniasihmu

Mari Belajar Ilmu Pasti : Manfaatkan Internet Sebagai Media Pembelajaran

ARITMATIKA SOSIAL

  A. Harga beli, harga jual, untung dan rugi

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat peristiwa jual-beli suatu barang. Pada kegiatan jual beli tersebut terdapat harga pembelian, harga penjualan, untung atau rugi. Untuk memahaminya, perhatikan permasalahan berikut.

Seorang pedagang buah-buahan membeli apel dengan harga Rp13.000,00 per kg. Kemudian apel dijualnya dengan harga Rp15.000,00 per kg. Pada kegiatan jual beli tersebut dapat dikatakan bahwa harga pembeliannya adalah Rp 13.000,00 per kg dan harga penjualannya adalah Rp 15.000,00 per kg.
Jadi, nilai uang dari suatu barang yang dibeli disebut harga pembelian, sedangkan nilai uang dari suatu barang yang dijual disebut harga penjualan.

Kapan seorang pedagang dikatakan untung, dan kapan dikatakan rugi?
Jika seorang pedagang menjual barang dagangannya dengan harga lebih dari harga pembelian, maka pedagang itu untung atau rugi?
Tetapi jika dia menjualnya kurang dari harga pembelian maka pedagang mengalami Untung atau rugi?

Contoh :

1. Ariel membeli 20 ekor bebek dengan harga Rp 20.500,00 setiap bebeknya, kemudian dijual semua dengan harga seekor bebek Rp   23.750,00.

a. Untung atau rugikah Ariel?
b. Berapa besar keuntungan atau kerugiannya?

Penyelesaian:
Harga pembelian Rp 20.500,00 × 20 = Rp 410.000,00
Harga penjualan Rp 23.750,00 × 20 = Rp 475.000,00
Harga penjualan lebih besar dari harga pembelian, maka Ariel Untung
Untung = harga penjualan – harga pembelian
Besar keuntungan Ariel Rp 475.000,00 – Rp 410.000,00 = Rp 65.000,00

2. Koko membeli sebuah sepeda dengan harga Rp 250.000,00. Setelah diperbaiki dengan menghabiskan biaya Rp 45.000,00 maka sepeda itu dijual. Berapakah Koko menjual sepedanya jika ternyata dia mengalami rugi sebesar Rp 20.000,00.

Penyelesaian:
Harga pembelian Rp 250.000,00
Ongkos perbaikan sepeda Rp 45.000,00
Rugi Rp 20.000,00

   
Harga penjualan = (harga pembelian + biaya perbaikan) – rugi
Harga penjualan = (Rp 250.000,00 + Rp 45.000,00) – Rp 20.000,00
= Rp 295.000,00 – Rp 20.000,00
= Rp 275.000,00

 B. Persentase untung atau rugi terhadap harga Pembelian

Dalam kehidupan sehari-hari untung atau rugi pada suatu perdagangan kadang-kadang dinyatakan dalam bentuk persen (%). Biasanya, persentase untung atau rugi dihitung terhadap harga pembelian atau modal (kecuali ada ketentuan lain)

 Contoh :

Pak Bagus membeli seekor kambing seharga Rp 800.000,00 Karena ada keperluan lain, kambing itu dijual lagi dengan harga Rp 700.000,00. Tentukan persentase kerugiannya.

Penyelesaian:

Rugi = harga pembelian – harga penjualan
Rugi = Rp 800.000,00 – Rp 700.000,00
= Rp100.000,00
   

 

Persentase kerugian = x 100%
Persentase kerugian = x 100%
  = 12,5%

catatan:
jika anda sudah paham dengan materi diatas silahkan klik tombol selanjutnya untuk mengerjakan Latihan Soal

A. Melakukan perhitungan perdagangan yang melibatkan Rabat, diskon, brutto, netto, tara dan pajak
  1. Rabat atau diskon
Sebuah toko memberikan rabat apabila pembelian suatu barang dalam jumlah banyak, sedangkan diskon diberikan pada saat-saat tertentu, misalnya: hari raya, tahun baru untuk menarik para pembelinya. Rabat atau diskon biasa disebut korting atau potongan harga (pengurangan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli)

Contoh :
Toko “Laris” sedang menggelar diskon 20% untuk semua barang, Tania membeli  tas di toko tersebut yang harganya Rp 45.000,00. Berapa rupiah Tania harus membayar?

Penyelesaian :

Harga semula = Rp 45.000,00
Diskon 20% = × Rp 45.000,00
= Rp 9.000,00

 

Harga yang harus dibayar Tania = harga semula – diskon
= Rp 45.000,00 – Rp 9.000,00
= Rp 36.000,00

2. Brutto, Netto, Tarra
Seorang pedagang beras menerima kiriman 20 karung beras dari Bulog. Pada setiap karung tertera tulisan:

Setelah dicoba untuk ditimbang ulang oleh karyawannya ternyata didapat berat beras saja sebanyak 98 kg, dan berat karung (tara) saja sebanyak 2 kg.

Apa yang dapat kamu simpulkan dari kejadian tersebut? Diskusikan dengan temanmu!
Berat bruto beras dalam karung adalah berat beras itu beserta berat karungnya.
Berat netto beras dalam karung adalah berat beras itu tanpa berat karungnya.
Bruto disebut juga berat kotor, sedangkan netto disebut juga berat bersih. Selisih berat bruto dan netto disebut “tara”

Contoh :

Seorang pedagang membeli 1 karung gula pasir dengan berat seluruhnya 50 kg dan tara 2%. Berapa yang harus di bayar pedagang, jika harga 1 kg gula pasir Rp6.500,00 per kg.

 

Penyelesaian :

Tara 2% = × 50 kg
= 1 kg
Netto = bruto – tara
= 50 kg – 1 kg
= 49 kg

 

Harga yang harus dibayar = netto × harga per satuan berat
= 49 × Rp6.500,00
= Rp 318.500,00

3. Pajak

a. Pajak Penghasilan (PPh)
Pegawai negeri atau pegawai tetap pada perusahaan swasta dikenakan pajak atas penghasilan kena pajaknya yang disebut dengan Pajak Penghasilan (PPh). Pajak penghasilan (PPh) dinyatakan dalam persen, umumnya 15%. Dengan adanya pajak penghasilan, didapat hubungan:

Gaji yang diterima pegawai = gaji bruto (mula-mula) – pajak penghasilan

b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Pajak pertambahan nilai dikenakan kepada barang-barang yang di beli oleh konsumen. Pajak pertambahan nilai (PPN) dinyatakan dalam persen, umumnya 10%. Dengan adanya pajak pertambahan nilai, maka diperoleh hubungan :

Harga beli konsumen = harga mula-mula + pajak pertambahan nilai

Contoh :

Pak Joko seorang pegawai tetap  perusahaan mendapat gaji sebesar
Rp 1.500.000,00, besar pajak penghasilannya 15%.
Jika Pak Joko ingin membeli sebuah TV dengan harga sebesar Rp1.000.000,00 dan dikenakan PPN sebesar 10%.

a. Berapa besar gaji Pak Joko yang diterima
b. Berapa rupiah Pak Joko harus membayar harga sebuah TV?

Penyelesaian:

a. PPh 15%
Besar gaji yang diterima
= 15% × Rp1.500.000,00
= Rp225.000,00

= Rp1.500.000,00 – Rp225.000,00
= Rp1.275.000,00

b. PPN 10%

TV yang harus dibayar

= 10% × Rp1.000.000,00
= Rp100.000,00

= Rp1.000.000,00 + Rp100.000,00
= Rp1.100.000,00

B. Perhitungan persen dalam soal-soal tabungan dan koperasi
Contoh :

Bu Maharani meminjam uang di koperasi sebesar Rp 500.000,00 dengan bunga 1% perbulan. Jika Bu Maharani ingin mengangsur selama 8 bulan, berapakah angsuran per bulan ?

Penyelesaian :

Besar pinjaman
Bunga 1 bulan
= Rp 500.000,00
= 1% maka bunga 8 bulan = 8%

Besar bunga selama 8 bulan = × Rp500.000,00
= Rp 40.000,00

Besar pinjaman bunga selama 8 bulan = Rp 500.000,00 + Rp 40.000,00
= Rp 540.000,00

Besar angsuran per bulan = = Rp 67.500,00
Jadi Bu Maharani harus mengangsur per bulan sebesar Rp 67.500,00

Tinggalkan komentar